DISCOURSE ON GRANTING FIAT EXECUTION AUTHORITY TO THE ADMINISTRATIVE COURT ON THE RESULTS OF THE SETTLEMENT OF GOVERNMENT ADMINISTRATIVE DISPUTES OUT OF COURT

Authors

  • Muhammad Adiguna Bimasakti Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura

DOI:

https://doi.org/10.25216/peratun.522022.175-206

Keywords:

Fiat Execution, Administrative Court, Administrative Proceedings, Ombudsman

Abstract

The existence of institutions outside the state administrative courts that have the authority to resolve government administrative disputes has in recent years caused several problems. Among them are regarding the implementation or execution of the results of dispute resolution which mechanism is not clear. Finally, some parties tried to evade law (Fraude la lois) on the process of implementing the results of the settlement of administrative disputes outside the court, for example by filing a lawsuit regarding government's real act in the administrative court, when in fact the object of the dispute was not a real act. This kind of legal evading practice, if left unchecked, can disrupt the legal system of administration, including the procedural law of the administrative court, so it must be accommodated in formal administrative law (procedural law) appropriately. Because in fact, if it is not properly regulated in formal law, this will become a continuous polemic. One of the solutions offered in this paper is to add the authority of the administrative court as the giver of fiat execution for the implementation of the results of the settlement of administrative disputes that have been settled out of court based on statutory regulations. Among them are the fiat execution of the results of administrative proceedings, the implementation of the Ombudsman's recommendations and the implementation of the Ombudsman's decision.

References

A. Jurnal

Afriana, Anita. "Kedudukan Fiat Eksekusi Pengadilan Negeri Dalam Pelaksanaan Eksekusi Jaminan Tanah dan Bangunan Pada Bank dan Lembaga Pembiayaan Lainnya dalam Konteks Kemanfaatan dan Kepastian Hukum". Jurnal Selisik, Volume 2 Nomor 4 Desember 2016.

Anggoro, Teddy. "Parate Eksekusi: Hak Kreditur yang Menderogasi Hukum Formil (Suatu Pemahaman Dasar dan Mendalam)". Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-3 No. 4 Oktober-Desember 2007.

Bimasakti, Muhammad Adiguna. “Lawsuit in Administrative Court after Administrative Proceedings Based on Perma No. 6 of 2018â€. Jurnal Hukum dan Peradilan, Vol. 8, No. 3 (2019).

_______. “Pembaruan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara Pasca-Reformasi di Era Peradilan Elektronikâ€, Jurnal Hukum Peratun Vol. 3 No. 2 (2020): 111-126, DOI: https://doi.org/10.25216/peratun.322020.111-126

_______.“Penjelasan Hukum (Restatement) Konsep Tindakan Administrasi Pemerintahan Menurut Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahanâ€. Jurnal Hukum dan Peradilan, Vol. 11, No. 1 (2022): 64-92, DOI: https://doi.org/10.25216/jhp.11.1.2022.64-92

_______. “Penyelesaian Sengketa di Ombudsman dan di Pengadilan Mengenai Ganti Kerugian dalam Pelayanan Publikâ€, Jurnal Hukum Peratun. Volume 2, No. 2 (2019): 213-234, DOI: https://doi.org/10.25216/peratun.222019.213-234

_______. “Dispute Settlement In The Ombudsman and The Court Of Law Regarding Compensation In Public Service Disputeâ€, Jurnal Hukum dan Peradilan. Volume 10, No. 2 (2021): 277-299, DOI: https://doi.org/10.25216/jhp.10.2.2021.277-299.

Hartini, Sri, et.al. "Eksekusi Putusan Hakim dalam Sengketa Perdata di Pengadilan Negeri Slemanâ€, Jurnal Civics Volume 14 Nomor 2, (2017): 128-138.

Langbroek, Philip M. dan Peter Rijpkema. “Demands of proper administrative conduct. A research project into the ombudsprudence of the Dutch National Ombudsmanâ€. Utrecht Law Review Volume 2, Issue 2 (2006), hlm. 81-98. DOI: https://doi.org/10.18352/ulr.27.

Parlina, Nurasti. "Regulasi dan Implementasi Wajib Menempuh Upaya Administrasi dalam Sengketa Administrasi di Pengadilan Tata Usaha Negara". Jurnal Jatiswara. Vol. 36 No. 2 (2021): 163-176, https://doi.org/10.29303/jatiswara.v36i2.285.

Situmorang, Mosgan. "Pelaksanaan Putusan Arbitrase Nasional di Indonesia". Jurnal Penelitian Hukum De Jure, Vol. 17 No. 4, Desember 2017.

Tanuwidjaya, Tan Henny. "Parate Eksekusi Hak Tanggungan Kontra Fiat Pengadilan", Jurnal Ilmu Hukum Refleksi Hukum Vol. 10 No. 1 (2016): 99-109, DOI: http://doi.org/10.24246/jrh.2016.v10.i1.p99-109.

B. Buku

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta: Konstitusi Press, 2005.

Bhakti, Teguh Satya. Pembangunan Hukum Administrasi Negara Melalui Putusan-Putusan Peradilan Tata Usaha Negara. Jakarta: Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, 2017.

Bimasakti, Muhammad Adiguna dan Muhammad Noor Halim Perdana Kusuma. Panduan Beracara di Peradilan Tata Usaha Negara dan Persidangan Elektronik (e-litigasi). Edisi Revisi, Cetakan kedua. Jakarta: Prenada Media, 2022.

_______. Hukum Acara dan Wacana Citizen Lawsuit di Indonesia: Sebuah Sumbangan Pemikiran. Yogyakarta: Deepublish, 2019.

_______, dan Heru Susetyo. Aspek-Aspek Hukum dalam Pelayanan Publik Pasca Undang-Undang Cipta Kerja. Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021.

Daim, Nuryanto A. Hukum Administrasi: Perbandingan Penyelesaian Maladministrasi oleh Ombudsman dan Pengadilan Tata Usaha Negara. Surabaya: Laksbang Justitia, 2014.

Hadjon, Philipus M. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia. Surabaya: Bina Ilmu, 1987.

_______. et.al. Hukum Administrasi dan Good Governance. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti, 2012.

Simanjuntak, Enrico. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara: Transformasi dan Refleksi. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.

Sudarsono et. al. Kajian Perubahan Hukum Acara di Peradilan Tata Usaha Negara (Laporan Hasil Penelitian). Jakarta: Kencana, 2021.

C. Peraturan Perundang-undangan, Kebijakan, dan Putusan Pengadilan

Indonesia. UUD 1945, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

_______. Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. UU No. 5 Tahun 1986. LN No. 77 Tahun 1986. TLN No. 3344.

_______. Undang-Undang Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. UU No. 9 Tahun 2004. LN No. 35 Tahun 2004. TLN No. 4380.

_______. Undang-Undang Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. UU No. 51 Tahun 2009. LN No. 160 Tahun 2009. TLN No. 5079.

_______. Undang-Undang Tentang Ombudsman Republik Indonesia. UU Ombudsman. LN No. 139 Tahun 2008. TLN No. 4899.

_______. Undang-Undang Tentang Pelayanan Publik. UU No. 25 Tahun 2009. LN No. 112 Tahun 2009. TLN No. 5038.

_______. Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. UU No. 30 Tahun 2014. LN No. 292 Tahun 2014. TLN No. 5601.

Mahkamah Agung. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pemberlakuan Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2016 Sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan.

Ombudsman RI. Peraturan Ombudsman Tentang Ajudikasi Khusus. Peraturan Ombudsman RI No. 31 Tahun 2018.

Downloads

Published

2022-08-31

How to Cite

Bimasakti, Muhammad Adiguna. “DISCOURSE ON GRANTING FIAT EXECUTION AUTHORITY TO THE ADMINISTRATIVE COURT ON THE RESULTS OF THE SETTLEMENT OF GOVERNMENT ADMINISTRATIVE DISPUTES OUT OF COURT”. Jurnal Hukum Peratun 5, no. 2 (August 31, 2022): 175–206. Accessed January 31, 2025. http://jurnalhukumperatun.mahkamahagung.go.id/index.php/peratun/article/view/216.

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)