RENEWING THE LAW OF ADMINISTRATIVE COURT POST-REFORMATION IN THE ERA OF ELECTRONIC LITIGATION
DOI:
https://doi.org/10.25216/peratun.322020.111-126Keywords:
Substance Renewal, State Administrative Court, Electronic LitigationAbstract
In the past decade there has been a massive reform in the Indonesian judiciary system, especially regarding State Administrative Court. As from the enactment of Law No. 14 of 2008 concerning Openness of Public Information, until the enactment of Law No. 9 of 2018 concerning Non-Tax State Revenues opened a tap that expands the competence/authority of the State Administrative Court so that not only the authority to adjudicate disputes regarding that of individual-concrete administrative decision (beschikking) but also the authority to adjudicate all types of administrative decisions as long as they are not statutory regulations, and also to adjudicate disputes regarding administrative factual-deed. Morover, within the enactment of Supreme Court Regulation No. 1 of 2019 also opened a new paradigm about Electronic Litigation. This paper will discuss the urgency of renewing the State Administrative Court Law in terms of expanding absolute competence, the implementation of Electronic Litigation, and also about synchronization with other laws and regulations. The method used in this paper is library research that is research that takes resources from relevant literature. In this paper it can be concluded that it is deemed necessary to reform the substance in the obsolete State Administrative Court Law.
References
Bimasakti, Muhammad Adiguna. Hukum Acara Dan Wacana Citizen Lawsuit Di Indonesia Pasca Undang-Undang Administrasi Pemerintahan: Sebuah Sumbangan Pemikiran. Yogyakarata: Deepublish, 2019.
———. Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Oleh Pemerintah / Onrechtmatige Overheidsdaad (OOD) Dari Sudut Pandang Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Yogyakarata: Deepublish, 2018.
Simanjuntak, Enrico. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara: Transformasi & Refleksi. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.
Sudarsono. Legal Issues Pada Peradilan Tata Usaha Negara Pasca Reformasi. Jakarta: Prenada Kencana, 2019.
Wahyunadi, Yodi Martono. Kompetensi Pengadilan Tata Usaha Negara Setelah Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan. Bandar Lampung: AURA Publishing, 2018.
Tjandrawinata, Raymond R. "Industri 4.0: revolusi industri abad ini dan pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi". Working Paper from Dexa Medica Group, 2 Februari 2016.
Rahman, Muhammad Rizaldi. "Legalitas Pengiriman Surat Pemberitahuan Kepada Para Pihak Dalam Sengketa Pada Persidangan Melalui E-court", Makalah disampaikan pada Ujian Paper Magang II Calon Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar, 14 Februari 2019.
Peraturan perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Republik Indonesia, 1945.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Republik Indonesia, 1986.
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Republik Indonesia, 2004.
Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Republik Indonesia, 2009.
Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan. Republik Indonesia, 2014.
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 1 Tahun 2019 Tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik. Republik Indonesia, 2019.
Internet
"Jokowi Pamer Peringkat Kemudahan Berusaha di Indonesia Meroket.". Pebrianto Eko Wicaksono, Liputan6.com. Last modified 16 August 2018, diakses pada 8 Oktober 2019, https://www.liputan6.com/bisnis/read/3620397/jokowi-pamer-peringkat-kemudahan-berusaha-di-indonesia-meroket