LEGAL OVERVIEW IN THE IMPLEMENTATION OF DWANGSOM (FORCE MONEY) IN ADMINISTRATIVE COURT
DOI:
https://doi.org/10.25216/peratun.422021.141-156Keywords:
Court Decision, Execution of Court Decision, Force MoneyAbstract
The procedural law of the administrative court regulated in Law no. 5 of 1986 concerning the Administrative Court as the latest change in Law no. 51 of 2009 concerning the Second Amendment to Law no. 5 of 1986 concerning the State Administrative Court (Law on the State Administrative Court) stipulates that there is a forced effort to execute the decision of the state administrative court, one of which is in the form of forced money (dwangsom). However, the problem in its implementation is that there are no laws and regulations that regulate the procedure for imposing forced money and regarding the amount so that in practice there are still very few courts that apply forced money as an effort to force the implementation of state administrative court decisions. This paper attempts to provide an overview and solutions to these problems, including providing a comparative picture of the regulation of forced money in several countries. The writing method used is a legal-normative method, namely by using library data related to forced money in state administrative courts, and related laws and regulations.
References
Bimasakti, Muhammad Adiguna. Perbuatan Melawan Hukum (PMH) oleh Pemerintah/Onrechtmatige Overheidsdaad (OOD) dari Sudut Pandang Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Yogyakarta: Deepublish, 2018.
Fachruddin , Irfan. Konsekwensi Pengawasan Peradilan Administrasi Terhadap Tindakan Pemerintah. Disertasi, Universitas Padjadjaran, Bandung. 2003.
_______. Pelaksanaan Putusan Peradilan Tata Usaha Negara. Makalah yang disampaikan pada Rakerda MA RI Bidang Peradilan TUN Wil Sumatera, tanggal 2 November 2009 di Medan.
Harahap, Yahya. Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Jakarta: Sinar Grafika, 2016.
Indroharto. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Buku I. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994.
_______. Usaha Memahami Undang-Undang Tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Buku II. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994.
Muliyadi, Lilik. Tuntutan Uang Paksa (Dwangsom) dalam Teori dan Praktik. Djambatan, Jakarta. 2001.
Lotulung, Paulus Effendi. Beberapa Sistem Tentang Control Segi Hukum Terhadap Pemerintahan, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 1986.
Puslitbang Hukum dan Peradilan, Badan Litbang Diklat Kumdil MA RI. Eksekutabilitas Putusan Peradilan Tata Usaha Negara. Megamendung: Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI. 2010.
Rasyid, Roihan A. Hukum Acara Peradilan Agama. CV. Rajawali Jakarta, 1991.
Supandi. Hukum Peradilan Tata Usaha Negara. Bandung: Penerbit PT Alumni, 2016.
Supomo, R. Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri. Jakarta: Pradnya Paramita, 1984.
Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata. Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek. Alumni, Bandung, 1986.
Indonesia. Undang-Undang No. 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
_______. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
_______. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
_______. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1991 Tentang Ganti Rugi dan Tata Cara Pelaksanaannya pada Peradilan Tata Usaha Negara
Putusan PTUN Jakarta No. 048/G.TUN/2004/PTUN .JKT.
Putusan PTUN Banjarmasin No.01/G.TUN/2006/PTUN. BJM.